Minggu, 12 Oktober 2014

Psikologi dan Internet

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Psikologi dan Internet.

Apa itu Internet?
Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan koputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna diseluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").

Apa itu Psikologi?
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara alamiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neuro biologis yang mendasari perilaku.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: Psyche yang berarti jiwa dan Logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Penggunaan Internet Dalam Bidang Psikologi
Teknologi kini telah berkembang pesat dan merambah ke berbagai bidang disiplin ilmu.  Seperti hal nya Teknologi Informasi yang membatu ilmu Psikologi melalui aplikasi – aplikasinya. Meskipun antara Psikologi dan Teknologi Informasi memiliki objek dan aspek yang berbeda dalam ilmu mereka, namun dalam beberapa hal Teknologi Informasi dapat mengembangkan dan memaksimalkan ilmu Psikologi.
E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counselingE-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi. Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam terapi face-to-face (secara langsung) (http://www.jmir.org).
Dampak Penggunaan Internet Terhadap Keadaan Psikologis Seseorang
Internet memiliki dampak bagi keadaan psikologis seseorang baik positif maupun negatif diantaranya:
-          Dampak Positif
·     Keterbukaan diri. Dengan keterbukaan diri yang dilakukan oleh seseorang ketika berinteraksi di dunia maya sepertiFacebook, membuat mereka mampu memenuhi kebutuhan afiliasi mereka, memperoleh validasi sosial, meningkatkan kontrol sosial, meraih pengklarifikasian diri, dan melatih pengekspreresian diri (Derlega, dalam yoseptian, 2010).
·     Meningkatkan kreativitas seseorang. Melalui internet, kita dapat menerima banyak informasi dan referensi sumber ide kreativitas.
·     Merangsang rasa ingin tahu. Karena begitu banyak informasi yang diberikan melalui internet,dapat  meningkatkan keingintahuan seseorang untuk mencari hal-hal baru.
·     Memberi hiburan dengan permainan – permainan dan musik.

-          Dampak Negatif
·     IAD (Internet Addiction Disorder). Kecenderungan seseorang terhadap internet yang menyebabkan kecanduan. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi dan aktivitas sehari – hari, misalnya waktu makan dan istirahat tidak teratur, lalai mengerjakan tugas, tidak fokus belajar dan lain-lain.
·     Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
·     Menjadi anti sosial didunia nyata.
·     Meniru aksi – aksi yang berbahaya seperti aksi menyerang dalam permainan perang.

      Demikian pembahasan yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan atau isi. Semoga memberi manfaat untuk kita semua. Terimakasih.

Sumber :

4 komentar:

  1. Postingannya bagus , bermanfaat sekali ^^ , sedikit masukan mungkin anda bisa menambah beberapa kesimpulan mengenai postingan tersebut. :)

    BalasHapus
  2. Artikelnya menarik, dibahas dengan bahasa yang santun,..bisa menambah persfektif psikologi ttg penggunaan internet

    BalasHapus
  3. nice info, Intan.. ditunggu postingan selanjutnya^^

    BalasHapus