Kamis, 31 Desember 2015

Tugas 4 Psikologi Manajemen

Komunikasi Dalam Manajemen
a. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’ . Jadi secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator  (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell). Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. (Theordorson dan Thedorson). Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide, dan sikap seseorang kepada orang lain. (Edwin Emery)

b. Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi . Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Langkah – langkah proses komunikasi :
1) Ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator
2) Ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan
3) Pesan yang telah di-encoding  tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan
4) Penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut
5) Apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator

c. Hambatan Komunikasi
Empat hambatan komunikasi menurut Robbins (2003)
1) Perbedaan Bahasa dan Persepsi
2) Gangguan Komunikasi
3) Overload Informasi
4) Penyaringan Yang Tidak Tepat

d. Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif Dalam Organisasi.
Komunikasi interpersonal adalah suatu pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang dengan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi ini dianggap efektif dalam hal upaya untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya dialogis, berlangsung secara tatap muka (face to face) dan menunjukkan suatu interaksi sehigga terjadi kontak pribadi atau personal contact (Effendy, 2002).

1) Componential
Definisi berdasarkan komponen (Componential Definition)
Definisi bedasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2) Situational
Situasional (Situational)
Saling ketergantungan diantara kedua belah pihak (dyad) dijadikan sebagai karakteristik yang paling jelas dari komunikasi interpersonal. Organisasi menetapkan bahwa hubungan interpenetratif dan interlocking untuk mengkoordinasikan kerja. “Dyadic communication mulai berfungsi ketika ada kemungkinan tindakan setiap orang mempengaruhi yang lain” (Wilmot,1979, hal. 9). Jadi, menurut definisi, hubungan atasan-bawahan, kolega, anggota tim proyek, atau kombinasi kerja lain, merupakan contoh-contoh komunikasi interpersonal. Rasa ketergantungan ini merupakan faktor penting dalam banyak situasi kerja. Anda tidak dapat menolak untuk bekerja dengan seseorang hanya karena Anda tidak ingin menjadi teman mereka, dan Anda harus bekerjasama dengan orang lain untuk menyelesaikan banyak tugas yang diberikan. Bekerja secara efektif dengan rekan kerja, bos, pelanggan, dan bawahan akan berkaitan langsung dengan keberhasilan pribadi Anda sendiri. Ketidakmampuan untuk bergaul dengan orang lain adalah nomor dua alasan bagi karyawan dipecat (“personal problem,” 1990). Yang lainnya adalah ketidakmampuan (pertama), ketidakjujuran (ketiga), sikap negatif (keempat), dan kurangnya motivasi (kelima). Disisi lain mata uang, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain adalah atribut yang paling penting kedua untuk mendapatkan depan menurut The Wall Street Journal (Nirenberg,1989). Integritas adalah yang pertama. Mendukung rasa ketergantungan, tampaknya, merupakan prasyarat untuk mempertahankan dan memajukan pekerjaan.

e. Model Pengolahan Informasi
Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya
Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
1) Rational
2) Limited capacity
3) Expert
4) Cybernetic

f. Model Interaktif Manajemen
1) Confidence
Kenyamanan dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2) Immediacy
Suatu model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3) Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4) Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5) Other-orientation

Sumber :
Effendy, Onong, Uchjana. (2002). Dinamika komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://agnesdeviaan.blogspot.co.id/2014/01/komunikasi-dalam-manajemen_14.html
http://hanuminestyaputri.blogspot.co.id/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34520/4/Chapter%20II.pdf
Sukoco, B M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern.: Jakarta : Erlangga
Suprapto, T. (2009). Pengantar teori dan manajemen komunikasi. . Yogyakarta : Media Presindo

Sabtu, 21 November 2015

Tugas 3 Psikologi Manajemen

A.    Mengendalikan Fungsi Manajemen
1.      Pengertian controlling / mengendalikan
Suatu ‘tindak lanjut’ hasil pemeriksaan merupakan salah satu unsur ‘pengendalian’. Dalam berbagai pengertian tentang fungsi manajemen disebutkan bahwa pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen. Pengendalian diri terdiri atas pengendalian dan tindak lanjut, penjabarannya adalah pemeriksaan akan menghasilkan temuan yang memerlukan tindak lanjut. Apabila tindak lanjut dilaksakanakan, maka seluruh kerangka kegiatan pemeriksaan dinamakan pengendalian. Sebaliknya jika tindak lanjut tidak dilakukan maka seluruh kegiatan pemeriksaan hanya bersifat pengawasan. Jadi salah satu pendekatan dalam melaksanakan pengawasan dan atau pengendalian adalah pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah auditing.
Pengendalian  merupakan fungsi manajemen yang tugasnya mengawasi, mengevaluasi, memantau apa yang dilaksanakan, apakah sudah selesai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam fungsi pengendalian ini, mekanisme yang dilakukan adalah membandingkan hasil yang telah dicapai dengan rencana atau target hasil yang ditetapkan. Apabila hasil tidak sama dengan target, maka akan terjadi penyimpangan. Penyimpangan dapat bersifat menguntungkan, tetapi juga dapat merugikan.
Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kearah yang lebih baik
2.      Jelaskan langkah-langkah kontrol
Manajemen strategik terdiri atas enam tahap utama berikut ini
a.       Perumusan strategi (strategy formulation);
b.      Perencanaan strategik (strategic planning);
c.       Penyusunan program (programming);
d.      Perencanaan jangka pendek (short-range profit planning);
e.       Pengimplementasian (implementation); dan
f.       Pemantauan (monitoring).
Tahap pertama manajemen strategik digunakan dalam memotivasi personel perusahaan untuk berpikir strategik. Hal – hal yang bersifat mendasar dan strategik dirumuskan dalam tahap perumusan strategi.
Tahap kedua manajemen strategik adalah perencanaan strategik. Strategi yang telah dipilih untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi kemudian diterjemahkan kedalam sasaran – sasaran strategik (strategic objective) beserta inisiatif strategik untuk mewujudkan berbagai sasaran tersebut.
Tahap ketiga manajemen strategik adalah penyususnan program (programming) – penjabaran berbagai inisiatif strategik pilihan dalam perencanaan strategik ke dalam program-program jangka panjang untuk mewujudkan sasaran – sasaran strategik yang telah ditetapkan, beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program tersebut.
Tahap keempat manajemen startegik adalah penyusunan anggaran (budgeting) yang merupakan perencanaan laba jangka pendek. Pada tahap ini, anggaran digunakan untuk menjabarkan program jangka panjang ke dalam rencana laba jangka pendek (anggaran).
Tahap kelima manajemen startegik adalah pengimplementasian rencana. Dalam tahap ininrencana laba jangka pendek kemudian diimplementasikan – investasi dilaksanakan, pengeluaran biaya dilakukan, dan pemerolehan pendapatan dilaksanakan.
Tahap keenam manajemen strategik adalah pemantauan. Dalam tahap ini, pengimplementasian rencana dan rencana itu sendiri dipantau untuk mereview kemajuan yang dicapai dalam pengimplementasian anggaran dan program.
3.      Jelaskan tipe-tipe kontrol dalam manajemen
a.       Metode Pengendalian Pendahuluan
Memerlukan berbagai standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input), seperti material, keuangan, modal dan sumber daya manusia. Informasi membantu manajer dalam menentukan apakah berbagai sumber daya tersebut memenuhi berbagai standar.
b.      Metode Pengendalian Bersamaan (Concurent Controls)
Memerlukan standar perilaku, kegiatan dan pelaksanaan kegiatan yang layak. Sumber informasi utama bagi pengendalian ini adalah hasil observasi penyelia. Tindakan korektif ditunjukan kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi.
c.       Metode Pengendalian Umpan Balik (Feedback Controls)
Memerlukan standar kuantitas dan kualitas yang layak dari keluaran (output). Informasi itu harus mencerminkan berbagai karakterisktik keluaran (output). Namun tidak seperti Pengendalian Pendahuluan dan Pengendalian Bersamaan, fokus tindakan korektif bukan pada standar keluaran yang ditetapkan, melainkan para manajer mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masukan dan operasi

4.      Membuat startegi controlling  untuk organisasi
a.               Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
b.           Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki.
c.       Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar.
      Kembali membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut dilaksanakan, dan mengukur capaian  keberhasilannya
d.      Melakukan tindakan perbaikan.
          Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera melakukan perbaikan.
e.       Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
     Kembali membuat rencana baru jika terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan tujuan program, maka perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang berhasil tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.

B.     Kekuasaan dan Pengaruh
1.      Pengertian kekuasaan
a.  R. Beirstedt : power as the ability to employ force (Daya merupakan  kemampuan untuk menggunakan kekuatan)
b. M. F. Rogers : power as the potential for influence (Daya merupakan kesanggupan untuk mempengaruhi)
c.   Amitai Etzioni : power is the ability to induce or influence behavior (Daya adalah kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi perilaku)
d. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas dikemukakan pengertian kekuasaan (power) sebagai berikut :
·        Kekuasaan adalah kapasitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain kearah    pencapaian tujuan.
·   Kekuasaan adalah otoritas atau kekuatan untuk mempengaruhi perilaku        individu atau kelompok dan sumber daya untuk mencapai tujuan.   
2.      Jelaskan sumber – sumber kekuasaan
                  Teori yang dikemukakan oleh French dan Raven (1959) ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lai, orang atauorang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau organisasi itu. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu:
a.       Kekuasaan Bersumber pada Kedudukan (Position)
b.      Kekuasaan yang bersumber pad pribadi (personal)
c.       Kekuasaan yang bersumber pad apolitik (political power)
3.      Definisi pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
4.      Jelaskan pengaruh taktik dalam organisasi
                 Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
      Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992).

Referensi :
http://cynthiakjh.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh.html
http://choirunnisawijayanti.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh-dalam-manajemen.html
http://rickyanggili.blogspot.co.id/2011/11/poac-planning-organizing-actuating.html
Koontz, H., O’Donnell, C., & Weihrich, H. (1996), Manajemen / Harold Koontz, Cyril O’Donnell, Heinz Weihrich, Ed: Gunawan Hutauruk, Erlangga, Jakarta.
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta : Salemba Empat
Naja, Hasanuddin Rahman Daeng. (2004). Manajemen fit and proper test. Yogyakarta : Pustaka Widyatama
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1997). Kamus besar bahasa indonesia edisi kedua. Jakarta : Balai Pustaka
Soekarso, & Putong, Iskandar. (2015). Kepemimpinan: kajian teoritis dan praktis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Umar Husein. (2003). Business an introduction. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Wiyono, Slamet.  (2006). Manajemen potensi diri. Jakarta : PT Grasindo

Minggu, 01 November 2015

Tugas 2 Psikologi Manajemen

A. Pengorganisasian Struktur Manajemen
1. Pengertian Struktur Organisasi / Organizing
Struktur Organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penumpukan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unit-unit kerja yang ada.
Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antarkomponen dan antarposisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukan hierakhi organisasi dan struktur wewenang, serta memperlihatkan aliran pelaporannya. Selain itu, struktur organisasi memberikan stabilitas dan kelanjutan hidup organisasi, walaupun sumber daya manusia didalamnya silih berganti.
Struktur Organisasi yaitu format mekanisme kerja organisasi yang terdiri dari peran, fungsi, dan tugas anggota panitia yang diatur dalam mekanisme yang telah disepakati.

2. Jelaskan pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen yang meliputi struktur formal dan informal
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9)

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan

3. Jelaskan manfaat struktur fungsional dan struktur divisional
Organisasi fungsional merupakan pendekatan struktur organisasi yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan berukuran kecil atau menengah. Organisasi seperti ini biasanya terbentuk disekitar fungsi bisnis dasar (pemasaran, operasional, keuangan). Dengan demikian dalam perusahaan terdapat departemen pemasaran, departemen operasi, dan departemen keuangan. Manfaat pendekatan tersebut mencakup spesialisasi di di bidang-bidang fungsional dan timbulnya koordinasi yang lebih baik diantara mereka. Para pakar pemasar dengan pelatihan khusus, misalnya, diterima bekerja di departemen pemasaran, yang menangani seluruh pemasaran perusahaan tersebut.
Pada perusahaan – perusahaan besar, koordinasi diantara departemen fungsional jauh lebih rumit. Selain itu, organisasi fungsional juga membantu timbulnya sistem sentralisasi (yang dikehendaki atau pun yang tidak dikehendaki) serta menyebabkan akuntabilitas menjadi lebih sulit. Dengan demikian, seiring berkembangnya organisasi, organisasi cenderung mengabaikan bentuk itu dan berpaling ke tiga struktur lainnya.

Organisasi Divisional adalah struktur organisasi dengan divisi – divisi korporasi beroperasi sebagai bisnis yang relatif bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar.
Kelebihan  struktur organisasi divisional antara lain:
Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
Kesempatan karir lebih terbuka
Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis

4. Jelaskan kerugian dari struktur fungsional dan struktur divisional
Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
Menyebabkan spesialisasi yang sempit
Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas

Kekurangan  struktur organisasi divisional antara lain:
Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar  divisi
Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah

5. Cari kasus organisasi dan berikan saran dari struktur fungsional dan divisional
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen, mengkoordinasiakan hubungan berbagai sistem kewenangan dan pertanggungjawaban tugas-tugas yang ada di dalam sebuah organisasi.  Kewenangan, tugas dan tanggungjawab diatur dalam suatu struktur organisasi, yang merupakan sistem formal dari tugas-tugas dan hubungan pelaporan pertanggungjawaban.  Sistem tersebut menentukan bagaimana para anggota organisasi menggunakan sumber-sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.  Pencapaian organisasi selalu berkaitan dengan desian organisasional.  Hal ini dikarenakan desain organisasional merupakan suatu proses melalui mana para manajer membuat pilihan-pilihan khusus tentang hubungan, tugas dan pekerjaan yang dibangun dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi dimiliki oleh setiap organisasi maupun perusahaan.  Salah satunya adalah PT. Garuda Indonesia (persero) yang merupakan maskapai penerbangan pertama dan terbesar di Indonesia dengan visinya menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional serta memiliki lima anak perusahaan yaitu  PT Aerowisata yang bergerak di bidang Travel, Hotel, Transportasi & Katering Pesawat; PT GMF Aero Asia yang menyediakan jasa pemeliharaan pesawat terbang; PT ABACUS Distribution System, penyedia jasa reservasi via komputer; PT Gapura Angkasa (Ground Handling) serta PT Lufthansa System Indonesia yang bergerak di bidang IT Provider & Solution. 
Sebagai suatu organisasi mekanik, struktur organisasi PT Garuda Indonesia menunjukan kompleksitas vertikal karena jumlah tingkatan-tingkatan dalam struktur organisasi.  Lebih jauh, struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia dapat di analisis melalui dua model desain organisasi yaitu desain model tradisional atau desain model kontemporer. 
Berdasarkan desain organisasi tradisional, tipe struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero) tergolong kedalam tipe struktur devisional karena organisai yang dibuat melalui pembagian atau unit bisnis antara unit semi otonom dan divisi-divisi.  Setiap unit dari divisi-divisi memiliki otonomi terbatas dari perusahaan induk.  Struktur devisional ini memiliki tiga tipe struktur, yaitu struktur devisional berdasarkan produk, truktur devisional berdasarkan market dan struktur devisional berdasarkan geografi. 
Begitupun dalam struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero).  Pada struktur organisasi PT Garuda Indonesia (perhatikan no.1), menunjukan bahwa pembagian divisi berdasarkan area atau wilayah seperti area Eastern Indonesia, area Asia, area Europe dan sebagainya merupakan bentuk struktur devisional berdasrkan geografi.  Selanjutnya pada sub-divisi Customer Relation MGT (perhatikan no.2), apabila struktur organisasi tersebut digambarkan lebih rinci akan tampak adanya struktur divisional berdasarkan market karena behubungan dengan para costumer atau pelanggan yang dihadapai, baik dalam skala instansi, skala kecil maupun besar.  Sedangkan untuk sub-divisi operasi seperti  cabin service, flight operation, ground operation dan sejenisnya (perhatikan no.3), menunjukan struktur divisional berdasarkan produk, ini berkaitan dengan produk jasa yang dihasilkan oleh departemen  tersebut.
Kelebihan struktur organisasi divisional yaitu berfokus pada hasil.  Manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produksi dan layanan mereka.  Namun, menggandakan biaya kegiatan dan sumber organisasi berdampak pada efisiensi sehingga merupakan salah satu kekurangan dari desain strukur organisasi divisional. 
Di sisi lain, berdasarkan teori desain organisasi kontemporer.  Pemberian spesialisasi dari departemen fungsional untuk bekerja pada satu proyek atau lebih mengindikasikan bahwa struktur organisaisi PT Garuda Indonesia merupakan struktur proyek matriks.  Di mana karyawan yang berada di bawah tanggungjawab departemen tertentu memiliki dua manager yang saling berbagi wewenang.  Sebagai contoh dalam departemen niaga atau perniagaan terdapat dua manager yaitu manajer secara fungsional maupun proyek.  Secara fungsional, General Manajer Area Western Indonesia yang bertanggungjawab pada keputusan promosi, rekomendasi gaji, review tahunan.  Serta, manajer yang berperan menjalankan suatu proyek perusahaan.  Sehingga perlu adanya komunikasi teratur dan koordinasi kerja dalam menyelesaikan konflik berasaman. Strukrur organisasi bertipe matriks yang dijalankan memberikan keuntungan karena desainnya lentur dan fleksibel, sehingga PT Garuda Indonesia dapat merespon dengan baik setiap perubahan lingkungan eksternal organisasi yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan internal PT Garuda Indonesia dan membuat serta mengambil keputusan secara cepat terhadap perubahan lingkungan yang dihadapi
Di samping itu, struktur yang telah jelas dan sesuai bergantung kepada beberapa hal, di antaranya: strategi organisasi, tekonologi, ukuran dan derajat ketidayakinan lingkungan.     Strategi yang dilakukan PT. Garuda Indonesia berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai..  Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti kerjasama “Corporate Sales” dengan Pertamina, kerjasama “Rewards & Mileage Program”  dengan ABN AMRO Bank N.V cabang Indonesia dan menandatangani perjanjian MoU “Pemajuan Pemasyarakatan ASEAN” dengan Departemen Luar negeri merupakan salah strategi yang dilakukan PT Garuda Indonesia untuk mewujudkan visinya sebagai perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional.  Tidak hanya itu, pembaharuan berupa penerapan berbagai tekonologi terhadap pesawat yang dimiliki PT Garuda Inodensia serta manajerial merupakan salah satu hal penting dalam upaya mewujudkan tujan organisasi secara efektif dan efisien.
Pencapaian yang telah diperoleh oleh PT Garuda Indonesia melalui berbagai macam penghargaan, seperti Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2007, International Public Relations Association Award 2007, Prima Utama, Prima Madya and Prima Pratama for Public Service 2007 dan lain sebagianya, merupakan salah satu ukuran dari kredibilitas perusahaan dalam upaya memuskan pelanggan serta dapat menjadi tolak ukur dalam melihat ketercapaian suatu organisasi sebagai upaya mencapai tujuannya.
Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi PT Garuda Indonesia yang klimaksnya terjadi sekitar akhir bulan juli 2011 yaitu pemogokan sejumlah pilot Garuda sebagai bentuk protes atas buntunya perundingan dengan pihak manajemen Garuda yang memandang telah terjadi kekeliruan pengelolaan perusahaan di PT Garuda Indonesia.  Karena bersikap diskriminatif terkait sistem remunerasi antara pilot asing dengan pilot domestik Garuda sehingga dinilai menyebabkan ketimpangan antara pilot asing dan domestik.   Kondisi lingkungan yang tidak pasti dan ketidakyankinan seperti permasalahan di atas sangat berpengaruh terhadap organisasi.  Problematika lingkungan yang tidak pasti dapat menjadi kendala bagi organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif.  Sehingga untuk mengurangi ketidakyakinan tersebut adalah dengan membentuk struktur organisasi yang lebih fleksibel kebijakan perusahaan yang dibuat harus menguntungkan semua pihak.
Namun, konsistensi dan tanggung jawab serta kerajsama masing-masing individu dengan kewajiban yang telah dimiliki serta keterlibatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi merupakan suatu hal yang jauh lebih penting guna mencapai tujuan organisasi scara efektif dan efisien dibandingan dengan tipe atau model organissi semata.

6. Referensi
S, Hessel Nogi & Tangkilisan. (2005). Manajemen publik. Jakarta : Grasindo
Sitio, Arifin & Tamba, Halmoan. (2001). Koperasi : teori dan praktik. Jakarta : Erlangga
A, Rofiq., Widodo, R B., Yani, Icep Fadlil & A, Romdin. (2005). Pemberdayaan pesantren: menuju kemandirian dan profesionalisme santri dengan metode daurah kebudayaan. Yogyakarta : Pustaka Pesantren
Griffin, R W & Ebert, R J. (2007). Business, edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga
Certo, Samuel & Paul Peter, 1990, Strategic Management, New York :McGraw Hill
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.co.id/2012/09/analisis-disain-struktur-organisasi-pt.html

B. Actuating dalam Manajemen
1. Jelaskan pengertian Actuating dalam manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).

George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika :

1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak,
4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

2. Jelaskan pentingnya Actuating dalam manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

3. Jelaskan prinsip Actuating dalam manajemen
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.  Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :

1) Prinsip mengarah kepada tujuan
2) Prinsip keharmonisai dengan tujuan
3) Prinsip kesatuan komando

4. Referensi
https://tidyamentarielok.wordpress.com/2014/11/03/actuating-dalam-manajemen/

Sabtu, 26 September 2015

Tugas 1 Psikologi Manajemen

1.      Apa itu Manajemen ?
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli :

Oxford.
Manjemen ialah proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda.

William H Newman.
Manajemen merupakan fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu.

Drs. Oey.
Manajemen merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengatahan, pengkoordinasan serta pengontrolan.

Harold Koontz & O’ Donnel
Manajemen pada bukunya yang berjudul “Principles of Management” , “Manajemen merupakan berhubungan dengan pencapaian tujuan yang dilakukan melalui orang lain”(Dayat, n.d,p.6).

George R. Terry (1994).
Manajemen Pada buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi bahwa: “Manajemen merupakan suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan serta pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).

Ensiclopedia of The Social Sciences.
Manajemen diartikan bahwa sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan serta diarvasi.

Mary Parker Follet.
Manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

2.      Apa itu kepemimpinan?
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli :

William G. Scott (1962)
Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

F. A. Nigro (1965)
Inti dari kepemimpinan ialah mempengaruhi aktifitas orang lain.

F. I. Munson "The Management of Man"
Kepemimpinan sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.

Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Hemhill dan Coon (1995)
Kepemimpinan merupakan sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.

3.      Apa itu Perencanaan atau Planning ? 
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

4.      Jelaskan langkah - langkah dalam menyusun perencanaan atau planning!
Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Strategis

a)      Penentuan Tujuan
Manajer atas memilih tujuan strategis. Pemilihan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut manajer, disamping kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan tujuan itu mencakup pernyataan umum tentang, misi, maksud dan tujuan organisasi.

b)      Analisa Lingkungan
Tujuan yang dipilih harus disesuaikan faktor-faktor yang membatasi yaitu faktor ekstern. Oleh karena itu dibutuhkan analisa faktor ekstern dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan perusahaan).

c)      Menetapkan Ukuran
Tujuan spesifik dengan ukuran tertentu dapat :
  • Memudahkan cara mencapai
  • Menjadi pendorong efektif
  • Membantu manajemen bawah menyusun rencana
  • Memudahkan pengukuran keberhasilan dan kegagalan
  • Membuat Rencana Unit
Setelah manajer atas secara tentatif merumuskan tujuan umum jangka panjang, maka manajer bawah menentukan tujuan unit untuk menyumbangkan tercapainya tujuan umum.

d)     Pembandingkan Rencana Unit dengan Rencana Strategis
Apabila ada perbedaan atau ketidakcocokan antara rencana/tujuan unit dengan tujuan dan rencana strategis.

e)      Menutup Perbedaan
Apabila ada perbedaan antara tujuan unit dengan tujuan strategis harus diadakan penyesuaian.

f)       Memilih Alternatif
Manajer mengadakan inventarisasi berbagai alternatif yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan, dan kemudian memilih salah satu alternatif yang terbaik.

g)      Implementasi Rencana
Alternatif yang terbaik akan menjadi rencana-rencana dan harus dirumuskan dengan jelas dan diperinci menjadi rencana kegiatan operasional untuk dilaksanakan.

h)      Mengukur dan Mengawasi Kemajuan
Untuk itu diperlukan:
Ø  Standar sebagai tolok ukur untuk mengetahui kemajuan.
Ø  Umpan balik dari pelaksana untuk mengetahui hasil-hasilnya.
Ø  Berdasar standar melakukan penilaian terhadap hasil-hasil yang dicapai.
Ø  Melakukan koreksi jika terjadi penyimpangan.

5.      Jelaskan manfaat perencanaan dalam manajemen!
  • Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
  • Menghindari kesalahan atau risiko.
  • Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
  • Memungkinkan koordinasi.
  • Metode yang digunakan bisa lebih baik.
  • Bisa berhemat atau ekonomis dana.
  • Bisa menghemat tenaga manajemen.
  • Sebagai dasar untuk pengendalian.
6.      Jelaskan jenis perencanaan dalam organisasi!
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto (dalam staff.uny.ac.id) bahwa perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa macam:
  1. Menurut jangka waktunya
§  Perencanaan jangka panjang.
§  Perencanaan jangka pendek,
  1. Menurut ruang lingkupnya.
§  Perencanaan fisik.
§  Perencanaan fungsional.
§  Perencanaan menyeluruh
  1. Melihat tingkat hierarkis, ada 3 jenis perencanaan (dalam http://mitharach.blogspot.com/) :
§  Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis yaitu suatu proses dimana eksekutif atau top manajer meramal arah jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan perencanaan.
§  Perencanaan Taktis
Perencanaan Taktis yaitu proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat, merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. bagian ini dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik.
§  Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang dilakukan pada karyawan tingkat terendah dalam organisasi. Mengidentifikasi prosedur spesifik, dan proses yang diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu rencana dikembangkan dalam waktu yang singkat.
  1. Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan (dalam http://dimasnovrana05.blogspot.com/, 2012) :
§  General Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besar dan menyeluruh untuk kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahun pelajaran.
§  Special (Concentrated) Planning, suatu rencana mengenai kegiatan khusus, misalnya perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikelas IPA

7.      Contoh Perencanaan dalam organisasi
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Mutiara Islami  memiliki perencanaan untuk kemajuan para siswanya.
Hal - hal yang ingin dicapai :
ü  Mengembangkan potensi - potensi yang terdapat pada siswa.
ü  Menciptakan hubungan antara siswa dan guru yang lebih baik agar dapat memberikan timbal balik yang positif.
ü  Meningkatkan kepedulian sosial para siswa terhadap lingkungan sekitar
ü  Menjadikan para siswa pribadi yang berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Allah SWT

Melakukan analisa atau obsevasi
Agar seluruh tujuan dapat tercapai, OSIS SMA Mutiara Islami mengadakan analisa dan observasi. Dari situ dapat diketahui apa yang diperlukan, bagaimana dampak yang akan terjadi, pihak mana saja yang bersangkutan, lokasi yang baik untuk menjalankan program dan lain-lain. Analisa atau observasi yang dilakukan :
ü  Observasi langsung ke tiap-tiap Ekstrakurikuler dan komunitas sekolah.
ü  Melakukan wawancara informal kepada guru dan murid.
ü  Meninjau lingkungan sekitar sekolah seperti perkampungan yang membutuhkan bantuan.
ü  Mencari narasumber untuk dakwah Islami.

Tujuan tersebut akan direalisasikan dengan cara :
ü  Mengadakan Pentas Seni yang diadakan setiap tahun.
ü  Mengadakan acara "Kumpul Keluarga Mutiara Islami" dimana guru dan  murid dapat mencurahkan apa saja yang berkaitan dengan sekolah, pelajaran, cara belajar, dan lain lain.
ü  Mengadakan Bakti Sosial untuk warga miskin disekitar sekolah.
ü  Mengadakan acara "Jumat Islami" yaitu kegiatan dakwah dari seorang narasumber yang diadakan seminggu sekali.
Perencanaan dalam organisasi ini tentunya dilakukan bersama-sama berdasarkan musyawarah. Diperlukan juga rencana cadangan jika rencana utama tidak dapat direalisasikan.

Referensi :