Komunikasi Dalam Manajemen
a. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’ . Jadi secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswell). Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. (Theordorson dan Thedorson). Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide, dan sikap seseorang kepada orang lain. (Edwin Emery)
b. Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat diartikan sebagai ‘transfer informasi’ atau pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima sebagai komunikan. Dalam proses komunikasi tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi . Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Langkah – langkah proses komunikasi :
1) Ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator
2) Ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan
3) Pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan
4) Penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut
5) Apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator
c. Hambatan Komunikasi
Empat hambatan komunikasi menurut Robbins (2003)
1) Perbedaan Bahasa dan Persepsi
2) Gangguan Komunikasi
3) Overload Informasi
4) Penyaringan Yang Tidak Tepat
d. Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif Dalam Organisasi.
Komunikasi interpersonal adalah suatu pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang dengan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi ini dianggap efektif dalam hal upaya untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya dialogis, berlangsung secara tatap muka (face to face) dan menunjukkan suatu interaksi sehigga terjadi kontak pribadi atau personal contact (Effendy, 2002).
1) Componential
Definisi berdasarkan komponen (Componential Definition)
Definisi bedasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
2) Situational
Situasional (Situational)
Saling ketergantungan diantara kedua belah pihak (dyad) dijadikan sebagai karakteristik yang paling jelas dari komunikasi interpersonal. Organisasi menetapkan bahwa hubungan interpenetratif dan interlocking untuk mengkoordinasikan kerja. “Dyadic communication mulai berfungsi ketika ada kemungkinan tindakan setiap orang mempengaruhi yang lain” (Wilmot,1979, hal. 9). Jadi, menurut definisi, hubungan atasan-bawahan, kolega, anggota tim proyek, atau kombinasi kerja lain, merupakan contoh-contoh komunikasi interpersonal. Rasa ketergantungan ini merupakan faktor penting dalam banyak situasi kerja. Anda tidak dapat menolak untuk bekerja dengan seseorang hanya karena Anda tidak ingin menjadi teman mereka, dan Anda harus bekerjasama dengan orang lain untuk menyelesaikan banyak tugas yang diberikan. Bekerja secara efektif dengan rekan kerja, bos, pelanggan, dan bawahan akan berkaitan langsung dengan keberhasilan pribadi Anda sendiri. Ketidakmampuan untuk bergaul dengan orang lain adalah nomor dua alasan bagi karyawan dipecat (“personal problem,” 1990). Yang lainnya adalah ketidakmampuan (pertama), ketidakjujuran (ketiga), sikap negatif (keempat), dan kurangnya motivasi (kelima). Disisi lain mata uang, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain adalah atribut yang paling penting kedua untuk mendapatkan depan menurut The Wall Street Journal (Nirenberg,1989). Integritas adalah yang pertama. Mendukung rasa ketergantungan, tampaknya, merupakan prasyarat untuk mempertahankan dan memajukan pekerjaan.
e. Model Pengolahan Informasi
Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya
Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
1) Rational
2) Limited capacity
3) Expert
4) Cybernetic
f. Model Interaktif Manajemen
1) Confidence
Kenyamanan dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2) Immediacy
Suatu model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3) Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4) Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5) Other-orientation
Sumber :
Effendy, Onong, Uchjana. (2002). Dinamika komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://agnesdeviaan.blogspot.co.id/2014/01/komunikasi-dalam-manajemen_14.html
http://hanuminestyaputri.blogspot.co.id/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34520/4/Chapter%20II.pdf
Sukoco, B M. (2007). Manajemen administrasi perkantoran modern.: Jakarta : Erlangga
Suprapto, T. (2009). Pengantar teori dan manajemen komunikasi. . Yogyakarta : Media Presindo
Kamis, 31 Desember 2015
Sabtu, 21 November 2015
Tugas 3 Psikologi Manajemen
A. Mengendalikan
Fungsi Manajemen
1. Pengertian
controlling / mengendalikan
Suatu
‘tindak lanjut’ hasil pemeriksaan merupakan salah satu unsur ‘pengendalian’.
Dalam berbagai pengertian tentang fungsi manajemen disebutkan bahwa
pengendalian (controlling) merupakan
salah satu fungsi manajemen. Pengendalian diri terdiri atas pengendalian dan
tindak lanjut, penjabarannya adalah pemeriksaan akan menghasilkan temuan yang
memerlukan tindak lanjut. Apabila tindak lanjut dilaksakanakan, maka seluruh
kerangka kegiatan pemeriksaan dinamakan pengendalian. Sebaliknya jika tindak
lanjut tidak dilakukan maka seluruh kegiatan pemeriksaan hanya bersifat
pengawasan. Jadi salah satu pendekatan dalam melaksanakan pengawasan dan atau
pengendalian adalah pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah auditing.
Pengendalian
merupakan fungsi manajemen yang tugasnya
mengawasi, mengevaluasi, memantau apa yang dilaksanakan, apakah sudah selesai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam fungsi pengendalian ini, mekanisme
yang dilakukan adalah membandingkan hasil yang telah dicapai dengan rencana
atau target hasil yang ditetapkan. Apabila hasil tidak sama dengan target, maka
akan terjadi penyimpangan. Penyimpangan dapat bersifat menguntungkan, tetapi
juga dapat merugikan.
Melalui
aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian
tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian
dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi sehingga dapat
dilakukan perbaikan kearah yang lebih baik
2. Jelaskan
langkah-langkah kontrol
Manajemen strategik
terdiri atas enam tahap utama berikut ini
a. Perumusan
strategi (strategy formulation);
b. Perencanaan
strategik (strategic planning);
c. Penyusunan
program (programming);
d. Perencanaan
jangka pendek (short-range profit
planning);
e. Pengimplementasian
(implementation); dan
f. Pemantauan
(monitoring).
Tahap
pertama manajemen strategik digunakan dalam memotivasi personel perusahaan
untuk berpikir strategik. Hal – hal yang bersifat mendasar dan strategik
dirumuskan dalam tahap perumusan strategi.
Tahap
kedua manajemen strategik adalah perencanaan strategik. Strategi yang telah
dipilih untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi kemudian diterjemahkan
kedalam sasaran – sasaran strategik (strategic
objective) beserta inisiatif strategik untuk mewujudkan berbagai sasaran
tersebut.
Tahap
ketiga manajemen strategik adalah penyususnan program (programming) – penjabaran berbagai inisiatif strategik pilihan
dalam perencanaan strategik ke dalam program-program jangka panjang untuk
mewujudkan sasaran – sasaran strategik yang telah ditetapkan, beserta taksiran
sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program tersebut.
Tahap
keempat manajemen startegik adalah penyusunan anggaran (budgeting) yang merupakan perencanaan laba jangka pendek. Pada
tahap ini, anggaran digunakan untuk menjabarkan program jangka panjang ke dalam
rencana laba jangka pendek (anggaran).
Tahap
kelima manajemen startegik adalah pengimplementasian rencana. Dalam tahap
ininrencana laba jangka pendek kemudian diimplementasikan – investasi
dilaksanakan, pengeluaran biaya dilakukan, dan pemerolehan pendapatan
dilaksanakan.
Tahap
keenam manajemen strategik adalah pemantauan. Dalam tahap ini,
pengimplementasian rencana dan rencana itu sendiri dipantau untuk mereview
kemajuan yang dicapai dalam pengimplementasian anggaran dan program.
3. Jelaskan
tipe-tipe kontrol dalam manajemen
a. Metode
Pengendalian Pendahuluan
Memerlukan berbagai
standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input), seperti material, keuangan,
modal dan sumber daya manusia. Informasi membantu manajer dalam menentukan
apakah berbagai sumber daya tersebut memenuhi berbagai standar.
b. Metode
Pengendalian Bersamaan (Concurent
Controls)
Memerlukan standar
perilaku, kegiatan dan pelaksanaan kegiatan yang layak. Sumber informasi utama
bagi pengendalian ini adalah hasil observasi penyelia. Tindakan korektif
ditunjukan kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi.
c. Metode
Pengendalian Umpan Balik (Feedback
Controls)
Memerlukan standar
kuantitas dan kualitas yang layak dari keluaran (output). Informasi itu harus mencerminkan berbagai karakterisktik
keluaran (output). Namun tidak
seperti Pengendalian Pendahuluan dan Pengendalian Bersamaan, fokus tindakan
korektif bukan pada standar keluaran yang ditetapkan, melainkan para manajer
mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masukan dan operasi
4. Membuat
startegi controlling untuk organisasi
a. Menentukan
standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
b. Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi
terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki.
c. Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil
pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut
dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya
d.
Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan,
segera melakukan perbaikan.
e.
Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Kembali membuat rencana baru jika
terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan tujuan program, maka
perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang berhasil
tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.
B. Kekuasaan
dan Pengaruh
1. Pengertian
kekuasaan
a. R.
Beirstedt : power as the ability to
employ force (Daya merupakan kemampuan untuk menggunakan kekuatan)
b. M.
F. Rogers : power as the potential for
influence (Daya merupakan kesanggupan untuk mempengaruhi)
c. Amitai
Etzioni : power is the ability to induce
or influence behavior (Daya adalah kemampuan untuk membujuk atau
mempengaruhi perilaku)
d. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut diatas dikemukakan pengertian kekuasaan (power)
sebagai berikut :
· Kekuasaan adalah kapasitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain kearah pencapaian tujuan.
· Kekuasaan adalah otoritas atau kekuatan
untuk mempengaruhi perilaku individu atau kelompok dan sumber daya untuk
mencapai tujuan.
2. Jelaskan
sumber – sumber kekuasaan
Teori yang dikemukakan
oleh French dan Raven (1959) ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada
kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lai, orang
atauorang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu
kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok
atau organisasi itu. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu:
a. Kekuasaan
Bersumber pada Kedudukan (Position)
b. Kekuasaan
yang bersumber pad pribadi (personal)
c. Kekuasaan
yang bersumber pad apolitik (political power)
3. Definisi
pengaruh
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
4. Jelaskan
pengaruh taktik dalam organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics)
adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi
orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya.
Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi
orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt
adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan
orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat
ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang
terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior
Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992).
Referensi :
http://cynthiakjh.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh.html
http://choirunnisawijayanti.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh-dalam-manajemen.html
http://rickyanggili.blogspot.co.id/2011/11/poac-planning-organizing-actuating.html
Koontz, H., O’Donnell, C., &
Weihrich, H. (1996), Manajemen / Harold Koontz, Cyril O’Donnell, Heinz
Weihrich, Ed: Gunawan Hutauruk, Erlangga, Jakarta.
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta : Salemba
Empat
Naja, Hasanuddin Rahman Daeng. (2004). Manajemen fit and proper test. Yogyakarta
: Pustaka Widyatama
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
(1997). Kamus besar bahasa indonesia
edisi kedua. Jakarta : Balai Pustaka
Soekarso, & Putong, Iskandar.
(2015). Kepemimpinan: kajian teoritis dan praktis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Umar Husein. (2003). Business an introduction. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Wiyono,
Slamet. (2006). Manajemen potensi diri. Jakarta : PT Grasindo
Minggu, 01 November 2015
Tugas 2 Psikologi Manajemen
A. Pengorganisasian Struktur Manajemen
1. Pengertian Struktur Organisasi / Organizing
• Struktur Organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penumpukan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unit-unit kerja yang ada.
• Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antarkomponen dan antarposisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukan hierakhi organisasi dan struktur wewenang, serta memperlihatkan aliran pelaporannya. Selain itu, struktur organisasi memberikan stabilitas dan kelanjutan hidup organisasi, walaupun sumber daya manusia didalamnya silih berganti.
• Struktur Organisasi yaitu format mekanisme kerja organisasi yang terdiri dari peran, fungsi, dan tugas anggota panitia yang diatur dalam mekanisme yang telah disepakati.
2. Jelaskan pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen yang meliputi struktur formal dan informal
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9)
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan
3. Jelaskan manfaat struktur fungsional dan struktur divisional
Organisasi fungsional merupakan pendekatan struktur organisasi yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan berukuran kecil atau menengah. Organisasi seperti ini biasanya terbentuk disekitar fungsi bisnis dasar (pemasaran, operasional, keuangan). Dengan demikian dalam perusahaan terdapat departemen pemasaran, departemen operasi, dan departemen keuangan. Manfaat pendekatan tersebut mencakup spesialisasi di di bidang-bidang fungsional dan timbulnya koordinasi yang lebih baik diantara mereka. Para pakar pemasar dengan pelatihan khusus, misalnya, diterima bekerja di departemen pemasaran, yang menangani seluruh pemasaran perusahaan tersebut.
Pada perusahaan – perusahaan besar, koordinasi diantara departemen fungsional jauh lebih rumit. Selain itu, organisasi fungsional juga membantu timbulnya sistem sentralisasi (yang dikehendaki atau pun yang tidak dikehendaki) serta menyebabkan akuntabilitas menjadi lebih sulit. Dengan demikian, seiring berkembangnya organisasi, organisasi cenderung mengabaikan bentuk itu dan berpaling ke tiga struktur lainnya.
Organisasi Divisional adalah struktur organisasi dengan divisi – divisi korporasi beroperasi sebagai bisnis yang relatif bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar.
Kelebihan struktur organisasi divisional antara lain:
• Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
• Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
• Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
• Kesempatan karir lebih terbuka
• Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
• Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis
4. Jelaskan kerugian dari struktur fungsional dan struktur divisional
Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
• Menyebabkan spesialisasi yang sempit
• Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
• Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
• Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
• Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
• Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas
Kekurangan struktur organisasi divisional antara lain:
• Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
• Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
• Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
5. Cari kasus organisasi dan berikan saran dari struktur fungsional dan divisional
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen, mengkoordinasiakan hubungan berbagai sistem kewenangan dan pertanggungjawaban tugas-tugas yang ada di dalam sebuah organisasi. Kewenangan, tugas dan tanggungjawab diatur dalam suatu struktur organisasi, yang merupakan sistem formal dari tugas-tugas dan hubungan pelaporan pertanggungjawaban. Sistem tersebut menentukan bagaimana para anggota organisasi menggunakan sumber-sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pencapaian organisasi selalu berkaitan dengan desian organisasional. Hal ini dikarenakan desain organisasional merupakan suatu proses melalui mana para manajer membuat pilihan-pilihan khusus tentang hubungan, tugas dan pekerjaan yang dibangun dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi dimiliki oleh setiap organisasi maupun perusahaan. Salah satunya adalah PT. Garuda Indonesia (persero) yang merupakan maskapai penerbangan pertama dan terbesar di Indonesia dengan visinya menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional serta memiliki lima anak perusahaan yaitu PT Aerowisata yang bergerak di bidang Travel, Hotel, Transportasi & Katering Pesawat; PT GMF Aero Asia yang menyediakan jasa pemeliharaan pesawat terbang; PT ABACUS Distribution System, penyedia jasa reservasi via komputer; PT Gapura Angkasa (Ground Handling) serta PT Lufthansa System Indonesia yang bergerak di bidang IT Provider & Solution.
Sebagai suatu organisasi mekanik, struktur organisasi PT Garuda Indonesia menunjukan kompleksitas vertikal karena jumlah tingkatan-tingkatan dalam struktur organisasi. Lebih jauh, struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia dapat di analisis melalui dua model desain organisasi yaitu desain model tradisional atau desain model kontemporer.
Berdasarkan desain organisasi tradisional, tipe struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero) tergolong kedalam tipe struktur devisional karena organisai yang dibuat melalui pembagian atau unit bisnis antara unit semi otonom dan divisi-divisi. Setiap unit dari divisi-divisi memiliki otonomi terbatas dari perusahaan induk. Struktur devisional ini memiliki tiga tipe struktur, yaitu struktur devisional berdasarkan produk, truktur devisional berdasarkan market dan struktur devisional berdasarkan geografi.
Begitupun dalam struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero). Pada struktur organisasi PT Garuda Indonesia (perhatikan no.1), menunjukan bahwa pembagian divisi berdasarkan area atau wilayah seperti area Eastern Indonesia, area Asia, area Europe dan sebagainya merupakan bentuk struktur devisional berdasrkan geografi. Selanjutnya pada sub-divisi Customer Relation MGT (perhatikan no.2), apabila struktur organisasi tersebut digambarkan lebih rinci akan tampak adanya struktur divisional berdasarkan market karena behubungan dengan para costumer atau pelanggan yang dihadapai, baik dalam skala instansi, skala kecil maupun besar. Sedangkan untuk sub-divisi operasi seperti cabin service, flight operation, ground operation dan sejenisnya (perhatikan no.3), menunjukan struktur divisional berdasarkan produk, ini berkaitan dengan produk jasa yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
Kelebihan struktur organisasi divisional yaitu berfokus pada hasil. Manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produksi dan layanan mereka. Namun, menggandakan biaya kegiatan dan sumber organisasi berdampak pada efisiensi sehingga merupakan salah satu kekurangan dari desain strukur organisasi divisional.
Di sisi lain, berdasarkan teori desain organisasi kontemporer. Pemberian spesialisasi dari departemen fungsional untuk bekerja pada satu proyek atau lebih mengindikasikan bahwa struktur organisaisi PT Garuda Indonesia merupakan struktur proyek matriks. Di mana karyawan yang berada di bawah tanggungjawab departemen tertentu memiliki dua manager yang saling berbagi wewenang. Sebagai contoh dalam departemen niaga atau perniagaan terdapat dua manager yaitu manajer secara fungsional maupun proyek. Secara fungsional, General Manajer Area Western Indonesia yang bertanggungjawab pada keputusan promosi, rekomendasi gaji, review tahunan. Serta, manajer yang berperan menjalankan suatu proyek perusahaan. Sehingga perlu adanya komunikasi teratur dan koordinasi kerja dalam menyelesaikan konflik berasaman. Strukrur organisasi bertipe matriks yang dijalankan memberikan keuntungan karena desainnya lentur dan fleksibel, sehingga PT Garuda Indonesia dapat merespon dengan baik setiap perubahan lingkungan eksternal organisasi yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan internal PT Garuda Indonesia dan membuat serta mengambil keputusan secara cepat terhadap perubahan lingkungan yang dihadapi
Di samping itu, struktur yang telah jelas dan sesuai bergantung kepada beberapa hal, di antaranya: strategi organisasi, tekonologi, ukuran dan derajat ketidayakinan lingkungan. Strategi yang dilakukan PT. Garuda Indonesia berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti kerjasama “Corporate Sales” dengan Pertamina, kerjasama “Rewards & Mileage Program” dengan ABN AMRO Bank N.V cabang Indonesia dan menandatangani perjanjian MoU “Pemajuan Pemasyarakatan ASEAN” dengan Departemen Luar negeri merupakan salah strategi yang dilakukan PT Garuda Indonesia untuk mewujudkan visinya sebagai perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional. Tidak hanya itu, pembaharuan berupa penerapan berbagai tekonologi terhadap pesawat yang dimiliki PT Garuda Inodensia serta manajerial merupakan salah satu hal penting dalam upaya mewujudkan tujan organisasi secara efektif dan efisien.
Pencapaian yang telah diperoleh oleh PT Garuda Indonesia melalui berbagai macam penghargaan, seperti Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2007, International Public Relations Association Award 2007, Prima Utama, Prima Madya and Prima Pratama for Public Service 2007 dan lain sebagianya, merupakan salah satu ukuran dari kredibilitas perusahaan dalam upaya memuskan pelanggan serta dapat menjadi tolak ukur dalam melihat ketercapaian suatu organisasi sebagai upaya mencapai tujuannya.
Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi PT Garuda Indonesia yang klimaksnya terjadi sekitar akhir bulan juli 2011 yaitu pemogokan sejumlah pilot Garuda sebagai bentuk protes atas buntunya perundingan dengan pihak manajemen Garuda yang memandang telah terjadi kekeliruan pengelolaan perusahaan di PT Garuda Indonesia. Karena bersikap diskriminatif terkait sistem remunerasi antara pilot asing dengan pilot domestik Garuda sehingga dinilai menyebabkan ketimpangan antara pilot asing dan domestik. Kondisi lingkungan yang tidak pasti dan ketidakyankinan seperti permasalahan di atas sangat berpengaruh terhadap organisasi. Problematika lingkungan yang tidak pasti dapat menjadi kendala bagi organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif. Sehingga untuk mengurangi ketidakyakinan tersebut adalah dengan membentuk struktur organisasi yang lebih fleksibel kebijakan perusahaan yang dibuat harus menguntungkan semua pihak.
Namun, konsistensi dan tanggung jawab serta kerajsama masing-masing individu dengan kewajiban yang telah dimiliki serta keterlibatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi merupakan suatu hal yang jauh lebih penting guna mencapai tujuan organisasi scara efektif dan efisien dibandingan dengan tipe atau model organissi semata.
6. Referensi
• S, Hessel Nogi & Tangkilisan. (2005). Manajemen publik. Jakarta : Grasindo
• Sitio, Arifin & Tamba, Halmoan. (2001). Koperasi : teori dan praktik. Jakarta : Erlangga
• A, Rofiq., Widodo, R B., Yani, Icep Fadlil & A, Romdin. (2005). Pemberdayaan pesantren: menuju kemandirian dan profesionalisme santri dengan metode daurah kebudayaan. Yogyakarta : Pustaka Pesantren
• Griffin, R W & Ebert, R J. (2007). Business, edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga
• Certo, Samuel & Paul Peter, 1990, Strategic Management, New York :McGraw Hill
• https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
• http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.co.id/2012/09/analisis-disain-struktur-organisasi-pt.html
B. Actuating dalam Manajemen
1. Jelaskan pengertian Actuating dalam manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika :
1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak,
4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
2. Jelaskan pentingnya Actuating dalam manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
3. Jelaskan prinsip Actuating dalam manajemen
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1) Prinsip mengarah kepada tujuan
2) Prinsip keharmonisai dengan tujuan
3) Prinsip kesatuan komando
4. Referensi
• https://tidyamentarielok.wordpress.com/2014/11/03/actuating-dalam-manajemen/
1. Pengertian Struktur Organisasi / Organizing
• Struktur Organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara struktur dan fungsi, dimana terjadi penumpukan atau kekosongan pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unit-unit kerja yang ada.
• Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antarkomponen dan antarposisi dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi menunjukan hierakhi organisasi dan struktur wewenang, serta memperlihatkan aliran pelaporannya. Selain itu, struktur organisasi memberikan stabilitas dan kelanjutan hidup organisasi, walaupun sumber daya manusia didalamnya silih berganti.
• Struktur Organisasi yaitu format mekanisme kerja organisasi yang terdiri dari peran, fungsi, dan tugas anggota panitia yang diatur dalam mekanisme yang telah disepakati.
2. Jelaskan pengorganisasian sebagai fungsi dari manajemen yang meliputi struktur formal dan informal
Organisasi formal/ Resmi adaah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya, serta memilki kekuatan hukum. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9)
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan
3. Jelaskan manfaat struktur fungsional dan struktur divisional
Organisasi fungsional merupakan pendekatan struktur organisasi yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan berukuran kecil atau menengah. Organisasi seperti ini biasanya terbentuk disekitar fungsi bisnis dasar (pemasaran, operasional, keuangan). Dengan demikian dalam perusahaan terdapat departemen pemasaran, departemen operasi, dan departemen keuangan. Manfaat pendekatan tersebut mencakup spesialisasi di di bidang-bidang fungsional dan timbulnya koordinasi yang lebih baik diantara mereka. Para pakar pemasar dengan pelatihan khusus, misalnya, diterima bekerja di departemen pemasaran, yang menangani seluruh pemasaran perusahaan tersebut.
Pada perusahaan – perusahaan besar, koordinasi diantara departemen fungsional jauh lebih rumit. Selain itu, organisasi fungsional juga membantu timbulnya sistem sentralisasi (yang dikehendaki atau pun yang tidak dikehendaki) serta menyebabkan akuntabilitas menjadi lebih sulit. Dengan demikian, seiring berkembangnya organisasi, organisasi cenderung mengabaikan bentuk itu dan berpaling ke tiga struktur lainnya.
Organisasi Divisional adalah struktur organisasi dengan divisi – divisi korporasi beroperasi sebagai bisnis yang relatif bersifat otonom di bawah naungan korporasi yang lebih besar.
Kelebihan struktur organisasi divisional antara lain:
• Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat
• Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
• Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan
• Kesempatan karir lebih terbuka
• Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
• Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis
4. Jelaskan kerugian dari struktur fungsional dan struktur divisional
Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah:
• Menyebabkan spesialisasi yang sempit
• Dapat mendorong timbulnya persaingan dan konflik antar fungsi
• Mengakibatkan sulitnya koordinasi di antara bidang-bidang fungsional
• Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
• Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
• Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas
Kekurangan struktur organisasi divisional antara lain:
• Mengkibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional
• Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar divisi
• Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah
5. Cari kasus organisasi dan berikan saran dari struktur fungsional dan divisional
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen, mengkoordinasiakan hubungan berbagai sistem kewenangan dan pertanggungjawaban tugas-tugas yang ada di dalam sebuah organisasi. Kewenangan, tugas dan tanggungjawab diatur dalam suatu struktur organisasi, yang merupakan sistem formal dari tugas-tugas dan hubungan pelaporan pertanggungjawaban. Sistem tersebut menentukan bagaimana para anggota organisasi menggunakan sumber-sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pencapaian organisasi selalu berkaitan dengan desian organisasional. Hal ini dikarenakan desain organisasional merupakan suatu proses melalui mana para manajer membuat pilihan-pilihan khusus tentang hubungan, tugas dan pekerjaan yang dibangun dalam struktur organisasi.
Struktur organisasi dimiliki oleh setiap organisasi maupun perusahaan. Salah satunya adalah PT. Garuda Indonesia (persero) yang merupakan maskapai penerbangan pertama dan terbesar di Indonesia dengan visinya menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional serta memiliki lima anak perusahaan yaitu PT Aerowisata yang bergerak di bidang Travel, Hotel, Transportasi & Katering Pesawat; PT GMF Aero Asia yang menyediakan jasa pemeliharaan pesawat terbang; PT ABACUS Distribution System, penyedia jasa reservasi via komputer; PT Gapura Angkasa (Ground Handling) serta PT Lufthansa System Indonesia yang bergerak di bidang IT Provider & Solution.
Sebagai suatu organisasi mekanik, struktur organisasi PT Garuda Indonesia menunjukan kompleksitas vertikal karena jumlah tingkatan-tingkatan dalam struktur organisasi. Lebih jauh, struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Garuda Indonesia dapat di analisis melalui dua model desain organisasi yaitu desain model tradisional atau desain model kontemporer.
Berdasarkan desain organisasi tradisional, tipe struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero) tergolong kedalam tipe struktur devisional karena organisai yang dibuat melalui pembagian atau unit bisnis antara unit semi otonom dan divisi-divisi. Setiap unit dari divisi-divisi memiliki otonomi terbatas dari perusahaan induk. Struktur devisional ini memiliki tiga tipe struktur, yaitu struktur devisional berdasarkan produk, truktur devisional berdasarkan market dan struktur devisional berdasarkan geografi.
Begitupun dalam struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero). Pada struktur organisasi PT Garuda Indonesia (perhatikan no.1), menunjukan bahwa pembagian divisi berdasarkan area atau wilayah seperti area Eastern Indonesia, area Asia, area Europe dan sebagainya merupakan bentuk struktur devisional berdasrkan geografi. Selanjutnya pada sub-divisi Customer Relation MGT (perhatikan no.2), apabila struktur organisasi tersebut digambarkan lebih rinci akan tampak adanya struktur divisional berdasarkan market karena behubungan dengan para costumer atau pelanggan yang dihadapai, baik dalam skala instansi, skala kecil maupun besar. Sedangkan untuk sub-divisi operasi seperti cabin service, flight operation, ground operation dan sejenisnya (perhatikan no.3), menunjukan struktur divisional berdasarkan produk, ini berkaitan dengan produk jasa yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
Kelebihan struktur organisasi divisional yaitu berfokus pada hasil. Manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produksi dan layanan mereka. Namun, menggandakan biaya kegiatan dan sumber organisasi berdampak pada efisiensi sehingga merupakan salah satu kekurangan dari desain strukur organisasi divisional.
Di sisi lain, berdasarkan teori desain organisasi kontemporer. Pemberian spesialisasi dari departemen fungsional untuk bekerja pada satu proyek atau lebih mengindikasikan bahwa struktur organisaisi PT Garuda Indonesia merupakan struktur proyek matriks. Di mana karyawan yang berada di bawah tanggungjawab departemen tertentu memiliki dua manager yang saling berbagi wewenang. Sebagai contoh dalam departemen niaga atau perniagaan terdapat dua manager yaitu manajer secara fungsional maupun proyek. Secara fungsional, General Manajer Area Western Indonesia yang bertanggungjawab pada keputusan promosi, rekomendasi gaji, review tahunan. Serta, manajer yang berperan menjalankan suatu proyek perusahaan. Sehingga perlu adanya komunikasi teratur dan koordinasi kerja dalam menyelesaikan konflik berasaman. Strukrur organisasi bertipe matriks yang dijalankan memberikan keuntungan karena desainnya lentur dan fleksibel, sehingga PT Garuda Indonesia dapat merespon dengan baik setiap perubahan lingkungan eksternal organisasi yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan internal PT Garuda Indonesia dan membuat serta mengambil keputusan secara cepat terhadap perubahan lingkungan yang dihadapi
Di samping itu, struktur yang telah jelas dan sesuai bergantung kepada beberapa hal, di antaranya: strategi organisasi, tekonologi, ukuran dan derajat ketidayakinan lingkungan. Strategi yang dilakukan PT. Garuda Indonesia berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai.. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti kerjasama “Corporate Sales” dengan Pertamina, kerjasama “Rewards & Mileage Program” dengan ABN AMRO Bank N.V cabang Indonesia dan menandatangani perjanjian MoU “Pemajuan Pemasyarakatan ASEAN” dengan Departemen Luar negeri merupakan salah strategi yang dilakukan PT Garuda Indonesia untuk mewujudkan visinya sebagai perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia berdaya saing internasional. Tidak hanya itu, pembaharuan berupa penerapan berbagai tekonologi terhadap pesawat yang dimiliki PT Garuda Inodensia serta manajerial merupakan salah satu hal penting dalam upaya mewujudkan tujan organisasi secara efektif dan efisien.
Pencapaian yang telah diperoleh oleh PT Garuda Indonesia melalui berbagai macam penghargaan, seperti Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC) 2007, International Public Relations Association Award 2007, Prima Utama, Prima Madya and Prima Pratama for Public Service 2007 dan lain sebagianya, merupakan salah satu ukuran dari kredibilitas perusahaan dalam upaya memuskan pelanggan serta dapat menjadi tolak ukur dalam melihat ketercapaian suatu organisasi sebagai upaya mencapai tujuannya.
Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi PT Garuda Indonesia yang klimaksnya terjadi sekitar akhir bulan juli 2011 yaitu pemogokan sejumlah pilot Garuda sebagai bentuk protes atas buntunya perundingan dengan pihak manajemen Garuda yang memandang telah terjadi kekeliruan pengelolaan perusahaan di PT Garuda Indonesia. Karena bersikap diskriminatif terkait sistem remunerasi antara pilot asing dengan pilot domestik Garuda sehingga dinilai menyebabkan ketimpangan antara pilot asing dan domestik. Kondisi lingkungan yang tidak pasti dan ketidakyankinan seperti permasalahan di atas sangat berpengaruh terhadap organisasi. Problematika lingkungan yang tidak pasti dapat menjadi kendala bagi organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif. Sehingga untuk mengurangi ketidakyakinan tersebut adalah dengan membentuk struktur organisasi yang lebih fleksibel kebijakan perusahaan yang dibuat harus menguntungkan semua pihak.
Namun, konsistensi dan tanggung jawab serta kerajsama masing-masing individu dengan kewajiban yang telah dimiliki serta keterlibatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi merupakan suatu hal yang jauh lebih penting guna mencapai tujuan organisasi scara efektif dan efisien dibandingan dengan tipe atau model organissi semata.
6. Referensi
• S, Hessel Nogi & Tangkilisan. (2005). Manajemen publik. Jakarta : Grasindo
• Sitio, Arifin & Tamba, Halmoan. (2001). Koperasi : teori dan praktik. Jakarta : Erlangga
• A, Rofiq., Widodo, R B., Yani, Icep Fadlil & A, Romdin. (2005). Pemberdayaan pesantren: menuju kemandirian dan profesionalisme santri dengan metode daurah kebudayaan. Yogyakarta : Pustaka Pesantren
• Griffin, R W & Ebert, R J. (2007). Business, edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga
• Certo, Samuel & Paul Peter, 1990, Strategic Management, New York :McGraw Hill
• https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial
• http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.co.id/2012/09/analisis-disain-struktur-organisasi-pt.html
B. Actuating dalam Manajemen
1. Jelaskan pengertian Actuating dalam manajemen
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaranperusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untukmengerjakan sesuatu jika :
1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya,
3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak,
4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
2. Jelaskan pentingnya Actuating dalam manajemen
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
3. Jelaskan prinsip Actuating dalam manajemen
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
1) Prinsip mengarah kepada tujuan
2) Prinsip keharmonisai dengan tujuan
3) Prinsip kesatuan komando
4. Referensi
• https://tidyamentarielok.wordpress.com/2014/11/03/actuating-dalam-manajemen/
Sabtu, 26 September 2015
Tugas 1 Psikologi Manajemen
1. Apa
itu Manajemen ?
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli :
Oxford.
Manjemen ialah proses berurusan dengan
atau mengendalikan orang atau benda.
William
H Newman.
Manajemen merupakan fungsi yang
berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu.
Drs.
Oey.
Manajemen
merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengatahan, pengkoordinasan serta
pengontrolan.
Harold
Koontz & O’ Donnel
Manajemen pada bukunya yang berjudul
“Principles of Management” , “Manajemen merupakan berhubungan dengan pencapaian
tujuan yang dilakukan melalui orang lain”(Dayat, n.d,p.6).
George
R. Terry (1994).
Manajemen
Pada buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi bahwa:
“Manajemen merupakan suatu proses yang membedakan atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan serta pengawasan, dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang
ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
Ensiclopedia
of The Social Sciences.
Manajemen diartikan bahwa sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan serta diarvasi.
Mary
Parker Follet.
Manajemen merupakan seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2. Apa
itu kepemimpinan?
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para
Ahli :
William
G. Scott (1962)
Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi
aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.
F.
A. Nigro (1965)
Inti dari kepemimpinan ialah
mempengaruhi aktifitas orang lain.
F.
I. Munson "The Management of Man"
Kepemimpinan sebagai kesanggupan atau
kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil
yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan
sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
Ordway
Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai penggabungan
perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain
untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Hemhill
dan Coon (1995)
Kepemimpinan merupakan sikap dari
seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju
suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.
3.
Apa itu Perencanaan atau
Planning ?
Perencanaan
adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal
atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan
bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana
formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana
itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan
kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
4. Jelaskan
langkah - langkah dalam menyusun perencanaan atau planning!
Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan
Strategis
a)
Penentuan Tujuan
Manajer atas memilih tujuan strategis.
Pemilihan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut manajer, disamping
kekuatan dan kelemahan organisasi. Sedangkan tujuan itu mencakup pernyataan
umum tentang, misi, maksud dan tujuan organisasi.
b) Analisa
Lingkungan
Tujuan yang dipilih harus disesuaikan
faktor-faktor yang membatasi yaitu faktor ekstern. Oleh karena itu dibutuhkan
analisa faktor ekstern dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan perusahaan).
c) Menetapkan
Ukuran
Tujuan spesifik dengan ukuran tertentu
dapat :
- Memudahkan
cara mencapai
- Menjadi
pendorong efektif
- Membantu
manajemen bawah menyusun rencana
- Memudahkan
pengukuran keberhasilan dan kegagalan
- Membuat
Rencana Unit
Setelah manajer atas secara tentatif
merumuskan tujuan umum jangka panjang, maka manajer bawah menentukan tujuan
unit untuk menyumbangkan tercapainya tujuan umum.
d) Pembandingkan
Rencana Unit dengan Rencana Strategis
Apabila ada perbedaan atau
ketidakcocokan antara rencana/tujuan unit dengan tujuan dan rencana strategis.
e) Menutup
Perbedaan
Apabila ada perbedaan antara tujuan unit
dengan tujuan strategis harus diadakan penyesuaian.
f) Memilih
Alternatif
Manajer mengadakan inventarisasi
berbagai alternatif yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan, dan kemudian
memilih salah satu alternatif yang terbaik.
g) Implementasi
Rencana
Alternatif yang terbaik akan menjadi
rencana-rencana dan harus dirumuskan dengan jelas dan diperinci menjadi rencana
kegiatan operasional untuk dilaksanakan.
h) Mengukur
dan Mengawasi Kemajuan
Untuk itu diperlukan:
Ø Standar
sebagai tolok ukur untuk mengetahui kemajuan.
Ø Umpan
balik dari pelaksana untuk mengetahui hasil-hasilnya.
Ø Berdasar
standar melakukan penilaian terhadap hasil-hasil yang dicapai.
Ø Melakukan
koreksi jika terjadi penyimpangan.
5. Jelaskan
manfaat perencanaan dalam manajemen!
- Mengarah
pada tindakan yang bertujuan.
- Menghindari
kesalahan atau risiko.
- Memungkinkan
pendelegasian tugas (kekuasaan).
- Memungkinkan
koordinasi.
- Metode
yang digunakan bisa lebih baik.
- Bisa
berhemat atau ekonomis dana.
- Bisa
menghemat tenaga manajemen.
- Sebagai
dasar untuk pengendalian.
6. Jelaskan
jenis perencanaan dalam organisasi!
Menurut Marwan Asri dan John Suprihanto
(dalam staff.uny.ac.id) bahwa perencanaan dapat dipecah menjadi beberapa macam:
- Menurut
jangka waktunya
§ Perencanaan
jangka panjang.
§ Perencanaan
jangka pendek,
- Menurut
ruang lingkupnya.
§ Perencanaan
fisik.
§ Perencanaan
fungsional.
§ Perencanaan
menyeluruh
- Melihat
tingkat hierarkis, ada 3 jenis perencanaan (dalam
http://mitharach.blogspot.com/) :
§ Perencanaan
Strategis
Perencanaan
strategis yaitu suatu proses dimana eksekutif atau top manajer meramal arah
jangka panjang dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada
kinerja, dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan
tindakan perencanaan.
§ Perencanaan
Taktis
Perencanaan
Taktis yaitu proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat,
merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. bagian ini
dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem
dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik.
§ Perencanaan
Operasional
Perencanaan
Operasional yaitu perencanaan yang dilakukan pada karyawan tingkat terendah
dalam organisasi. Mengidentifikasi prosedur spesifik, dan proses yang
diperlukan di tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana
operasional. Hal ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah
dengan fokus pada kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu rencana
dikembangkan dalam waktu yang singkat.
- Jenis
perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan (dalam http://dimasnovrana05.blogspot.com/,
2012) :
§ General
Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besar dan menyeluruh untuk
kegiatan kerja sama yang lebih luas.Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk
satu tahun pelajaran.
§ Special
(Concentrated) Planning, suatu rencana mengenai kegiatan khusus, misalnya perencanaan
yang dilakukan oleh kepala
sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikelas IPA
7.
Contoh Perencanaan
dalam organisasi
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMA Mutiara Islami memiliki perencanaan
untuk kemajuan para siswanya.
Hal - hal yang ingin dicapai :
ü Mengembangkan
potensi - potensi yang terdapat pada siswa.
ü Menciptakan
hubungan antara siswa dan guru yang lebih baik agar dapat memberikan timbal
balik yang positif.
ü Meningkatkan
kepedulian sosial para siswa terhadap lingkungan sekitar
ü Menjadikan
para siswa pribadi yang berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Allah SWT
Melakukan analisa atau obsevasi
Agar seluruh tujuan dapat tercapai, OSIS
SMA Mutiara Islami mengadakan analisa dan observasi. Dari situ dapat diketahui
apa yang diperlukan, bagaimana dampak yang akan terjadi, pihak mana saja yang
bersangkutan, lokasi yang baik untuk menjalankan program dan lain-lain. Analisa
atau observasi yang dilakukan :
ü Observasi
langsung ke tiap-tiap Ekstrakurikuler dan komunitas sekolah.
ü Melakukan
wawancara informal kepada guru dan murid.
ü Meninjau
lingkungan sekitar sekolah seperti perkampungan yang membutuhkan bantuan.
ü Mencari
narasumber untuk dakwah Islami.
Tujuan tersebut akan direalisasikan
dengan cara :
ü Mengadakan
Pentas Seni yang diadakan setiap tahun.
ü Mengadakan
acara "Kumpul Keluarga Mutiara Islami" dimana guru dan murid dapat mencurahkan apa saja yang
berkaitan dengan sekolah, pelajaran, cara belajar, dan lain lain.
ü Mengadakan
Bakti Sosial untuk warga miskin disekitar sekolah.
ü Mengadakan
acara "Jumat Islami" yaitu kegiatan dakwah dari seorang narasumber yang
diadakan seminggu sekali.
Perencanaan dalam organisasi ini
tentunya dilakukan bersama-sama berdasarkan musyawarah. Diperlukan juga rencana
cadangan jika rencana utama tidak dapat direalisasikan.
Referensi
:
- http://studimanajemen.blogspot.co.id/2012/09/manfaat-perencanaan.html?m=1
- http://oaththinking.blogspot.co.id/2011/02/langkah-langkah-penyusunan-perencanaan.html?m=1
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
- http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/19-pengertian-kepemimpinan-menurut-para.html?m=1
- http://www.gurupendidikan.com/pengertian-pengantar-manajemen-menurut-para-ahli/
Langganan:
Postingan (Atom)