A. Mengendalikan
Fungsi Manajemen
1. Pengertian
controlling / mengendalikan
Suatu
‘tindak lanjut’ hasil pemeriksaan merupakan salah satu unsur ‘pengendalian’.
Dalam berbagai pengertian tentang fungsi manajemen disebutkan bahwa
pengendalian (controlling) merupakan
salah satu fungsi manajemen. Pengendalian diri terdiri atas pengendalian dan
tindak lanjut, penjabarannya adalah pemeriksaan akan menghasilkan temuan yang
memerlukan tindak lanjut. Apabila tindak lanjut dilaksakanakan, maka seluruh
kerangka kegiatan pemeriksaan dinamakan pengendalian. Sebaliknya jika tindak
lanjut tidak dilakukan maka seluruh kegiatan pemeriksaan hanya bersifat
pengawasan. Jadi salah satu pendekatan dalam melaksanakan pengawasan dan atau
pengendalian adalah pemeriksaan atau yang lebih dikenal dengan istilah auditing.
Pengendalian
merupakan fungsi manajemen yang tugasnya
mengawasi, mengevaluasi, memantau apa yang dilaksanakan, apakah sudah selesai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam fungsi pengendalian ini, mekanisme
yang dilakukan adalah membandingkan hasil yang telah dicapai dengan rencana
atau target hasil yang ditetapkan. Apabila hasil tidak sama dengan target, maka
akan terjadi penyimpangan. Penyimpangan dapat bersifat menguntungkan, tetapi
juga dapat merugikan.
Melalui
aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian
tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian
dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi sehingga dapat
dilakukan perbaikan kearah yang lebih baik
2. Jelaskan
langkah-langkah kontrol
Manajemen strategik
terdiri atas enam tahap utama berikut ini
a. Perumusan
strategi (strategy formulation);
b. Perencanaan
strategik (strategic planning);
c. Penyusunan
program (programming);
d. Perencanaan
jangka pendek (short-range profit
planning);
e. Pengimplementasian
(implementation); dan
f. Pemantauan
(monitoring).
Tahap
pertama manajemen strategik digunakan dalam memotivasi personel perusahaan
untuk berpikir strategik. Hal – hal yang bersifat mendasar dan strategik
dirumuskan dalam tahap perumusan strategi.
Tahap
kedua manajemen strategik adalah perencanaan strategik. Strategi yang telah
dipilih untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi kemudian diterjemahkan
kedalam sasaran – sasaran strategik (strategic
objective) beserta inisiatif strategik untuk mewujudkan berbagai sasaran
tersebut.
Tahap
ketiga manajemen strategik adalah penyususnan program (programming) – penjabaran berbagai inisiatif strategik pilihan
dalam perencanaan strategik ke dalam program-program jangka panjang untuk
mewujudkan sasaran – sasaran strategik yang telah ditetapkan, beserta taksiran
sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program tersebut.
Tahap
keempat manajemen startegik adalah penyusunan anggaran (budgeting) yang merupakan perencanaan laba jangka pendek. Pada
tahap ini, anggaran digunakan untuk menjabarkan program jangka panjang ke dalam
rencana laba jangka pendek (anggaran).
Tahap
kelima manajemen startegik adalah pengimplementasian rencana. Dalam tahap
ininrencana laba jangka pendek kemudian diimplementasikan – investasi
dilaksanakan, pengeluaran biaya dilakukan, dan pemerolehan pendapatan
dilaksanakan.
Tahap
keenam manajemen strategik adalah pemantauan. Dalam tahap ini,
pengimplementasian rencana dan rencana itu sendiri dipantau untuk mereview
kemajuan yang dicapai dalam pengimplementasian anggaran dan program.
3. Jelaskan
tipe-tipe kontrol dalam manajemen
a. Metode
Pengendalian Pendahuluan
Memerlukan berbagai
standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input), seperti material, keuangan,
modal dan sumber daya manusia. Informasi membantu manajer dalam menentukan
apakah berbagai sumber daya tersebut memenuhi berbagai standar.
b. Metode
Pengendalian Bersamaan (Concurent
Controls)
Memerlukan standar
perilaku, kegiatan dan pelaksanaan kegiatan yang layak. Sumber informasi utama
bagi pengendalian ini adalah hasil observasi penyelia. Tindakan korektif
ditunjukan kepada perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya dan operasi.
c. Metode
Pengendalian Umpan Balik (Feedback
Controls)
Memerlukan standar
kuantitas dan kualitas yang layak dari keluaran (output). Informasi itu harus mencerminkan berbagai karakterisktik
keluaran (output). Namun tidak
seperti Pengendalian Pendahuluan dan Pengendalian Bersamaan, fokus tindakan
korektif bukan pada standar keluaran yang ditetapkan, melainkan para manajer
mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masukan dan operasi
4. Membuat
startegi controlling untuk organisasi
a. Menentukan
standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
b. Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi
terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki.
c. Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan hasil
pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut
dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya
d.
Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan,
segera melakukan perbaikan.
e.
Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
Kembali membuat rencana baru jika
terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan tujuan program, maka
perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang berhasil
tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.
B. Kekuasaan
dan Pengaruh
1. Pengertian
kekuasaan
a. R.
Beirstedt : power as the ability to
employ force (Daya merupakan kemampuan untuk menggunakan kekuatan)
b. M.
F. Rogers : power as the potential for
influence (Daya merupakan kesanggupan untuk mempengaruhi)
c. Amitai
Etzioni : power is the ability to induce
or influence behavior (Daya adalah kemampuan untuk membujuk atau
mempengaruhi perilaku)
d. Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut diatas dikemukakan pengertian kekuasaan (power)
sebagai berikut :
· Kekuasaan adalah kapasitas untuk
mempengaruhi perilaku orang lain kearah pencapaian tujuan.
· Kekuasaan adalah otoritas atau kekuatan
untuk mempengaruhi perilaku individu atau kelompok dan sumber daya untuk
mencapai tujuan.
2. Jelaskan
sumber – sumber kekuasaan
Teori yang dikemukakan
oleh French dan Raven (1959) ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada
kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lai, orang
atauorang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu
kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok
atau organisasi itu. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu:
a. Kekuasaan
Bersumber pada Kedudukan (Position)
b. Kekuasaan
yang bersumber pad pribadi (personal)
c. Kekuasaan
yang bersumber pad apolitik (political power)
3. Definisi
pengaruh
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak
kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
4. Jelaskan
pengaruh taktik dalam organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics)
adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi
orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya.
Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi
orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis dan Schmidt
adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan
orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat
ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang
terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior
Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992).
Referensi :
http://cynthiakjh.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh.html
http://choirunnisawijayanti.blogspot.co.id/2013/11/kekuasaan-dan-pengaruh-dalam-manajemen.html
http://rickyanggili.blogspot.co.id/2011/11/poac-planning-organizing-actuating.html
Koontz, H., O’Donnell, C., &
Weihrich, H. (1996), Manajemen / Harold Koontz, Cyril O’Donnell, Heinz
Weihrich, Ed: Gunawan Hutauruk, Erlangga, Jakarta.
Mulyadi. (2007). Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Jakarta : Salemba
Empat
Naja, Hasanuddin Rahman Daeng. (2004). Manajemen fit and proper test. Yogyakarta
: Pustaka Widyatama
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
(1997). Kamus besar bahasa indonesia
edisi kedua. Jakarta : Balai Pustaka
Soekarso, & Putong, Iskandar.
(2015). Kepemimpinan: kajian teoritis dan praktis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Umar Husein. (2003). Business an introduction. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Wiyono,
Slamet. (2006). Manajemen potensi diri. Jakarta : PT Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar