Pada kesempatan kali
ini saya akan membahas tentang Kecanduan Terhadap Internet.
Sudah
tidak asing lagi bagi kita mendengar atau melihat kata internet. Ya, internet
telah menjadi hal biasa bahkan sangat dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari.
Banyak manfaat yang diberikan olehnya mulai dari yang sederhana seperti
mengirim surat (e-mail) hingga membantu perekonomian negara seperti ekspor dan impor. Oleh karena itu tak heran internet begitu
dibutuhkan di era modern ini. Segalanya jadi lebih praktis dengan internet. Tetapi internet juga mengandung persoalan karena bisa membuat orang duduk di depan komputer beberapa jam sehari. Salah satu tanda dari kecanduan internet ialah adanya perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung ketika yang bersangkutan berusaha menghentikan penggunaan internet.
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi
segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial,
email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis
gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik
gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk
dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan
psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini
termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Adiksi terhadap internet terlihat dari intensi waktu yang digunakan
seseorang untuk terpaku di depan komputer atau segala macam alat elektronik
yang memiliki koneksi internet, dimana akibat banyaknya waktu yang mereka
gunakan untuk online membuat mereka tidak peduli dengan kehidupan mereka yang
terancam diluar sana, seperti nilai yang buruk disekolah atau mungkin
kehilangan pekerjaan dan bahkan meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi.
Ketidakmampuan seseorang dalam mengontol diri untuk terkoneksi dengan
internet dan melakukan kegiatan bersamanya adalah cikal bakal dari lahirnya
bentuk kecanduan ini, bahkan di Amerika Serikat sendiri telah berdiri panti
rehabilitasi untuk menyembuhkan bentuk kecanduan khusus internet. Kebiasaan
yang tidak terkendali memang terkadang dapat menimbulkan petaka tersendiri bagi
diri kita, dengan tidak bisa mengatur lamanya durasi berinternet, menghabiskan
waktu dan menghancurkan semua tanggung jawab dalam kehidupannya.
Tanda-tanda orang kecanduan internet yaitu :
Kimberley Young menyebutkan beberapa gejala utama kecanduan berinternet :
Kimberley Young menyebutkan beberapa gejala utama kecanduan berinternet :
1.
Pikiran pecandu internet terus-menerus
tertuju pada aktivitas berinternet dan sulit untuk dibelokkan ke arah lain.
2.
Adanya kecenderungan penggunaan waktu
berinternet yang terus bertambah demi meraih tingkat kepuasan yang sama dengan
yang pernah dirasakan sebelumnya.
3.
Yang bersangkutan secara berulang gagal
untuk mengontrol atau menghentikan penggunaan internet.
4.
Adanya perasaan tidak nyaman, murung, atau
cepat tersinggung ketika yang bersangkutan berusaha menghentikan penggunaan
internet.
5.
Adanya kecenderungan untuk tetap on-line
melebihi dari waktu yang ditargetkan.
6.
Penggunaan internet itu telah membawa
risiko hilangnya relasi yang berarti, pekerjaan, kesempatan studi, dan karier.
7.
Penggunaan internet menyebabkan pengguna
membohongi keluarga, terapis dan orang lain untuk menyembunyikan
keterlibatannya yang berlebihan dengan internet.
8.
Internet digunakan untuk melarikan diri
dari masalah atau untuk meredakan perasaan-perasaan negatif seperti rasa
bersalah, kecemasan, depresi, dan sebagainya.
Ada kasus serupa yang terjadi di China. Mereka menyebutnya "heroin
elektronik," dan pemerintah China merasa itu adalah ancaman terbesar untuk
para remaja di negara itu. Pada 2008, China, yang memiliki lebih dari 20 juta
pecandu Internet, menjadi salah satu negara pertama yang mendeklarasikan
kecanduan itu sebagai kelainan klinis. Kecanduan Internet telah melahirkan
lebih dari 250 kamp di China yang dirancang untuk merawat anak-anak muda yang kecanduan
tersebut.
Masalah kecanduan itu, dan upaya China untuk merawatnya, telah menarik
perhatian pembuat film asal Israel, Shosh Shlam dan Hilla Medalia, yang
merilis film dokumenter karya mereka Web Junkie awal bulan
ini. Menurut laporan 2008 yang mendefinisikan kelainan tersebut,
orang-orang yang menghabiskan lebih dari enam jam melakukan sesuatu selain
bekerja atau belajar, dan merasa sebal ketika tidak dapat mengakses komputer,
mengidap Kelainan Kecanduan Internet.
Permainan daring ternyata perilaku Internet yang paling adiktif, dengan
beberapa pengguna memakai popok untuk menghindari jeda kamar mandi.Tren semacam
ini telah membuat para orangtua di China khawatir. “Saya kira China dan
terutama para orangtua di China sangat menganggap serius pendidikan,"
ujar Eric Harwit, profesor studi ilmu Asia di University of Hawaii.
“Mereka melihat banyak remaja, terutama mahasiswa, mulai kehilangan minat
di sekolah dan menghabiskan banyak waktunya untuk melakukan permainan di
Internet."
Harwit mengatakan para orangtua anak muda yang kecanduan Internet itu
sangat ingin mengobati anak-anak mereka. Beberapa bahkan memberi anak-anak
mereka obat untuk bisa membawa mereka ke kamp. "Mereka melihat
(kamp-kamp) itu sebagai jalan terakhir untuk mereformasi anak-anak mereka,
terutama untuk anak tunggal, dan memberi mereka kesempatan untuk memutus
kecanduan akan permainan Internet dan diharapkan akan kembali ke sekolah dan
menjadi lebih mampu secara akademis," ujarnya.
Kamp-kamp bergaya tentara itu terletak di seluruh China, dan dirancang
untuk memaksa anak-anak muda menghentikan kebiasaan berselancar dan melakukan
permainan video secara obsesif di Internet. Biasanya para peserta dapat
menghabiskan tiga sampai empat bulan di kamp untuk menerima perawatan. Para
orangtua juga diwajibkan berpartisipasi dalam olahraga yang cukup keras,
pengobatan dan terapi. Terkadang orangtua juga ditempatkan dalam isolasi sampai
10 hari. Kondisi lingkungan di kamp cukup keras.
China bukanlah satu-satunya negara yang bergulat dengan kecanduan Internet.
Harian New York
Times melaporkan "sampai 30 persen orang Korea berusia di bawah 18 tahun,
atau sekitar 2,4 juta orang, berisiko mengalami kecanduan Internet. Korea
Selatan juga telah membuka lebih dari 100 pusat rehabilitasi untuk mereka yang
kecanduan.
Ditemukan kasus lain di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus karena
tidak pernah menghadiri kelas untuk sibuk berinternet. Sedangkan untuk kasus
didalam negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya
selama 2 minggu, selama itu gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet
untuk memainkan game online (sumber: Media Indonesia).
Beberapa bentuk gejala kecanduan ditunjukkan dengan kurangnya tidur,
kelelahan, nilai yang buruk, performa kerja yang menurun, lesu dan kurangnya
fokus. Penderita juga cenderung kurang terlibat dalam aktivitas dan hubungan
sosial. penderita akan berbohong tentang berapa lama waktu yang mereka gunakan
untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan yang mereka tunda
karenanya. Dalam keadaan offline mereka menjadi pribadi yang lekas marah saat
ada yang menanyakan berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk berinternet.
Dr Ronald Pies, profesor psikiatri dari
SUNY Upstate Medical University, New York, mengatakan “Kebanyakan dari
orang-orang yang kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat,
kecemasan, atau orang yang tak bisa bersosialisasi sehingga mereka sulit untuk
bertemu muka dengan orang lain secara langsung.” Dari hal tersebut maka
diketahui bahwa kecenderungan kecanduan ini dimiliki oleh mereka yang memiliki
gangguan dalam dunia nyata, sehingga internet merupakan salah satu media
‘pelarian’ mereka.
Yang perlu dilakukan agar tidak kecanduan
internet :
- Mengajak teman yang bisa mengingatkan kita ketika kita tenggelam dalam keasyikan berinternet.
- Menaruh komputer dan internet di tempat yang terbuka, juga menghubungkan diri dengan internet ketika berada di tempat publik. Kenyamanan berinternet memang berkurang, tetapi akan mengurangi risiko kecanduan.
- Tidak berlangganan internet kalau tidak sangat perlu, dan membatasi diri ketika kita harus berlangganan internet di rumah, atau ketika kita ke warnet.
- Menggantikan aktivitas berinternet dengan aktivitas atau hobi lain yang lebih berguna.
Internet banyak memberi manfaat bagi kita.
Memperoleh informasi, menjalin silaturahmi, hingga berniaga ke luar negeri.
Semua itu dapat dilakukan dengan cepat, mudah dan murah. Internet telah
menjadikan dunia penuh dengan kemajuan, di desa dan di pelosok terdalam
sekalipun dapat mengikuti setiap detik perkembangan dunia, pemerataan informasi
dan pengetahuan semakin dirasakan nyata.
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah
baik, kebiasaan berinternet yang sehat adalah dengan menyesuaikan jadwal dan
juga kepentingan, serta tidak melupakan tanggung jawab yang dimiliki oleh
masing-masing individu. Walau kini dunia maya selalu saja menghadirkan
inovasi-inovasi terbaru, kebijaksanaan seseorang untuk menggunakan teknologi
itu sendiri harus terus dikembangkan, sehingga tujuan awal dari penciptaan
teknologi yaitu guna mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup manusia dapat
benar-benar terwujud dikemudian hari.
Demikian pembahasan yang dapat saya tulis. Mohon maaf jika ada kekurangan
dalam penulisan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.
Sumber: http://ruangpsikologi.com/kesehatan/gangguan-kecanduan-internet/#ixzz3HAIbsukK
Copyright RuangPsikologi.com 2014
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Follow us: @ruangpsikologi on Twitter | ruangpsikologi on Facebook
Copyright RuangPsikologi.com 2014
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial
Follow us: @ruangpsikologi on Twitter | ruangpsikologi on Facebook
Wuhuuu setuju bgt bisa di bilang "heroin elektronik" semoga kita bs menggunakn internet dgn bijak, bahaya jg kl udh kecanduan.
BalasHapusThx intan postingannya bermanfaat bgt ^.^
Keren..postingannya lengkap..
BalasHapusMakasih postingannya bagus... Kereen..
BalasHapuswah baru tau di Korsel ada pusat rehabilitasinya...Thankyou informasinya intan :))
BalasHapusMenambah pengetahuan baru tentang kecanduang internet dalam skala yang lebih luas, terimakasih untuk penulis
BalasHapusPostingannya sangat bermanfaat, menambah wawasan. ditunggu ya postingan berikutnya:)
BalasHapusLengkap sekali postingannya,,, terimakasih informasinya intan,,, ditunggu postingan selanjutnya.....
BalasHapusMaterinya dibahas begitu mendalam. Informasinya jadi lengkap banget. Bermanfaat sekali.
BalasHapus